Sakit maag dapat disebabkan oleh banyak hal, diantaranya akibat luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung (tukak lambung), infeksi bakteri Helicobacter pylori, efek samping penggunaan obat anttiinflamasi nonsteroid (OAINS), dan stres.
Meskipun sakit maag dapat ditangani tanpa perlu berkonsultasi kepada dokter, tetapi pemeriksaan dokter medis tetap perlu dilakukan apabila sakit maag disertai dengan anda menjadi sering muntah, anda menjadi sulit menelan dan mengalami penurunan berat badan, serta apabila anda telah menginjak berusia 55 tahun ke atas.
Apabila anda terbukti sakit maag, maka dokter akan meresepkan obat. Beberapa contoh obat yang dapat digunakan untuk mengatasi sakit maag yaitu antisida, antagonis reseptor H2 (H2RA), penghambat pompa proton (PPI), alginat, antibiotik, Prokinetik dan obat antidepresan.
Sakit maag termasuk penyakit umum di Indonesia. Menurut data yang dilakukan di beberapa pusat endoskopi di Indonesia terdapat sekitar 7000 kasus maag dengan 86,4 persen dari jumlah tersebut merupakan dispepsia fungsional. Dispepsia fungsional merupakan kondisi sakit maag yang tidak diketahui penyebabnya.
Gejala Sakit Maag
Selain nyeri pada perut bagian atas, gejala sakit maag juga dapat berupa :
- Rasa Panas Pada Perut Bagian Atas
- Cepat Merasa Kenyal Ketika Makan Dan Rasa Kenyang Berkepanjangan Setelah Makan
- Mual
- Kembung pada perut bagian atas
- Refluks ( kembalinya makanan atau cairan dari lambung ke kerongkongan)
- Sering bersendawa
- Muntah
- Nyeri ulu hati atau rasa panas da nyeri di tengah dada (kadang-kadang terasa sampai punggung dan leher) yang muncul ketika atau setelah makanan
Baca Juga : Obat Sakit Maag
Bagi penderita sakit maag, gejala biasanya akan menajdi lebih buruk jika dirinya juga mengalami stres. Selain stres, masuknya udara lewat mulut ketika mengonsumsi makanan juga bisa menyebabkan perut semakin kembung dan frekuensi sendawa meningkat.
Penyebab Sakit Maag
Berikut ini beberaoa kondisi yang bisa menyebabkan sakit maag. Antara Lain :
- Tukak Lambung (luka terbuka yang muncul di lapisan dalam lambung)
- Infeksi Bakteri Helicobacter Pylori
- Efek Samping Penggunaan Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin) dan Golongan Nitrat
- Masalah Psikologi ( misalnya cemas dan stres)
- Penyakit Refluks Gastroesofagus( pergerakan balik asam lambung menuju kerongkongan)
- Terlalu Banyak Makan
- Obesitas
- Makan Terlalu Cepat
- Mengonsumsi Makanan Berminyak, Berlemak dan Pedas
- Merokok
- Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein, Soda, Atau Minuman Berakohol
- Terlalu Banyak Mengonsumsi Coklat
- Konstipasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar