Kamis, 20 April 2017

Gejala Dab Tipe-tipe Buta Warna

Gejala Dab Tipe-tipe Buta Warna - Buta warna merupakan berkurangnya kualitas pengelihatan terhadap warna yang biasanya diturunkan kepada anak dari orang tua sejak dilahirkan. Penderita buta warna cenderung mengalami kesulitan saat melihat warna merah, hijau, biru, atau campuran warna-warna ini.

Kasus buta warna total sangat jarang ditemukan dan kebanyakan penderita buta warna dapat beradaptasi dengan kondisi ini sehingga tidak selalu dianggap sebagai keadaan yang serius. Beberapa kasus penyakit buta warna juga dapat dialami pada fase hidup dewasa.

Gejala Buta Warna

Penderita buta warna mungkin hanya dapat melihat beberapa gradasi warna, sementara sebagian besar orang yang normal dapat melihat ratusan warna. Gejala lainnya, sebagian penderita buta warna tidak bisa membedakan antara warna merah dan hijau, akan tetapi bisa melihat warna biru dan kuning dengan mudah. Sebagian orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka mengalami buta warna sebelum menjalani tes penglihatan warna.

Tipe-tipe Buta Warna 

Sebagian besar penderita buta warna akan sulit membedakan gradasi warna merah, Kuning, dan hijau seperti warna orange dan coklat. Tipe ini disebut dengan buta warna merah-hijau. Tipe ini juga menjadikan penderita sulit membedakan antara warna merah dengan warna hitam dan berbagai gradasi warna ungu. Pria mempunyai kecenderungan mengalami buta warna tipe ini lebih besar dibandingkan wanita. Tipe buta warna yang paling jarang terjadi adalah buta warna tipe biru kuning dimana penderita tidak dapat membedakan warna biru, hijau dan kuning.

Seorang penderita buta warna dari berbagai jenis kondisi di atas bisa melihat warna-warna tersebut lebih kusam dibandingkan orang-orang yang mempunyai penglihatan normal.

Penyebab Buta Warna

Proses melihat warna melintasi spektrum cahaya diawali dengan kemampuan alamiah mata dalam membedakan warna-warna dasar, seperti warna merah, biru dan hijau. Tetapi mata seorang penderita buta warna tidak bisa melihat atau membedakan warna sebagaimana mata normal. Hal ini terjadi karena ada gangguan pigmen pada reseptor penglihatan warna. Ketika salah satu pigmen hilang, maka mata akan mempunyai masalah dalam melihat warna tertentu.

Dalam banyak kasus, buta warna diakibatkan oleh faktor genetik orang tua, tetapi dapat saja terjadi akibat efek samping dari sebuah pengobatan atau gangguan kesehatan yang telah ada sebelumnya.

Ada beberapa penyebab seseoerang mengalami buta warna, antara lain :

  • Faktor Genetik
  • Penyakit 
  • Usia
  • Bahan Kimia
  • Efek Samping pengobatan tertentu

Kenali Buta Warna Sejak Awal

Penting bagi orang tua untuk bisa mengenali karakteristik dan gejala-gejala buta warna sejak awal sebab kondisi ini bisa berdampak kepada kemampuan belajar anak. Anak-anak yang mengalami buta warna akan merasa kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari di rumah maupun di lingkungan luar rumah, termasuk di sekolah apabila guru tidak mengetahui masalah ini juga. Beberapa contoh aktivitas penting lain yang dapat terganggu, yaitu :


  • Kesulitan membedakan rambu lalu lintas. 
  • Membedakan obat yang tidak dilabeli dengan baik.
  • Membedakan daging matang dan mentah
  • Memengaruhi pilihan pekerjaan yang memerlukan pengenalan warna secara akurat, seperti masinis, pemandu lalu-lintas udara, pilot dan ahli listrik.
Walau sampai saat ini belum ada obat atau metode untuk mengobati buta warna, namun banyak penderita buta warna yang dapat belajar untuk beradaptasi dan menemukan cara dalam mengatasi masalah pembedaan warna. Di samping itu, teknologi medis juga telah menciptakan alat bantu bagi penderita buta warna, seperti lensa mata khusus dan disediakannya setelan tertentu pada perangkat elektronik, perlengkapan rumah tangga atau komputer demi memudahkan hambatan yang ditemui oleh pengidap kondisi ini. Orang-orang di sekitar pengidap buta warna pun bisa turut membantu, misalnya dengan menyiapkan alat belajar yang sesuai. 

Gejala buta warna masih bisa dikurangi dengan mengobati kondisi-kondisi yang mendasarinya atau apabila buta warna yang diakibatkan oleh pengobatan tertentu atau gangguan kesehatan yang telah ada sebelumnya. 


Rabu, 19 April 2017

Faktor-Faktor Timbulnya Jerawat Dan Cara Mengatasinya

Faktor-Faktor Timbulnya Jerawat Dan Cara Mengatasinya - Jerawat merupakan masalah kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik pada beberapa bagian tubuh, seperti wajah, leher, punggung dan dada. Bintik-bintik tersebut bisa berkisar mulai dari yang ringan seperti komedo hitam dan komedo putih, sampai bintik-bintik parah yang berisi nanah dan kista. Umumnya bintik-bintik yang tergolong parah tersebut akan meninggalkan bekas luka.

Selain ditandai dengan gejala-gejala seperti kulit berminyak dan munculnya bintik-bintik, kadang-kadang jerawat juga menyebabkan kulit terasa panas dan sakit saat disentuh. Ada beberapa bagian pada tubuh yang umumnya ditumbuhi jerawat dan paling sering terjadi di bagian wajah. Jerawat adalah keadaan yang sering terjadi pada siapa saja.

Sebagian besar kasus jerawat terjadi pada seseorang yang berusia di bawah 28 tahun. Terutama bagi remaja, Mereka sangat rentan terkena jerawat pada usia 14-19 tahun. Meski jerawat bisa menghilang, namun pada sebagian kasus masih ada yang mengalami masalah jerawat di pertengahan usia 20-an. Wanita usia 20-an tahun lima kali lebih beresiko mengalami hal tersebut dibandingkanpria usia 20 tahun.

Jerawat dapat muncul pada usia berapa pun, akan tetapi perubahan kadar hormon selama masapuber kerap dikaitkan dengan penyebab-penyebabnya. Perubahan hormon tersebut berdampak kepada kelenjar penghasil minyak atau sebum yang letaknya dekat dengan folikel rambut di kulit.

Peningkatan aktivitas kelenjar ini menyebabkan produksi sebum pada wajah juga bertambah. Jadi tumpukan sebum ini nantinya akan bergabung dengan kotoran dan sel kulit yang mati, kemudian menyumbat pori-pori.

Pada saat pori-pori tersumbat dan dengan banyaknya sebum pada permukaan kulit, bakteri yang disebut propionobacterium acnes berkembang dengan cepat. Bakteri ini merupakan bakteri penyebab jerawat. Propionobacterium acnes melepaskan semacam zat iritan yang akan mengiritasi kulit, efek dari iritasi inilah yang menyebabkan kulit memerah dan membengkak, disamping itu menyebabkan timbulnya nanah di balik kulit.

Lapisan dalam folikel rambut juga menebal akibat perubahan kadar hormon dan menyebabkan tersumbatnya pori-pori kulit. Penyumbatan pori-pori ini tidak akan hilang meski kulit telah dibersihkan.

Selain pada masa puber, jerawat juga dapat dialami para wanita akibat perubahan hormon yang terjadi selama siklus menstruasi dan masa kehamilan. Jerawat juga diketahui sebagai faktor keturun. Kemungkinan besar seseorang akan memiliki jerawat jika kedua orang tua berjerawat juga.

Hingga kini belum ada bukti bahwa jerawat diakibatkan oleh aktivitas seksual, makanan, atau buruknya kebersihan.

Tindakan yang tepat dilakukan jika memiliki jerawat 

Penting untuk menjaga kebersihan kulit di area yang berjerawat, meski itu tidak akan mencegah munculnya jerawat baru. Basuh area tersebut dua kali sehari dengan menggunakan pembersih atau sabun wajah. Agar tidak mengalami iritasi, jangan menggosok kulit terlalu keras.

Kini sebagian besar produk pelembab telah melalui tahap pengujian agar tidak menimbulkan komedo atau jerawat. Gunakan pelembab apabila kulit anda kering dan hindari memakai produk kecantikan yang bisa menyumbat pori-pori kulit.

Meski jerawat tidak dapat disembuhkan, akan tetapi masih dapat dikendalikan melalui pengobatan. Obat-obatan berbentuk gel, pelembab, dan krim kini sudah banyak tersedia di apotek. Apabila memiliki jerawat, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terutama apabila penggunaan obat yang dijual bebas di pasaran tidak membuahkan hasil atau bahkan justru menimbulkan efek samping seperti :

  • Pembengkakan pada wajah, mata, bibir, atau lidah
  • Radang tenggorokan dan sesak napas
  • Pingsan
Umumnya dokter menyarankan penggunaan produk yang mengandung konsentrat benzoil peroksida rendah. Tetapi berhati-hatilah dalam menggunakannya sebab pada bidang industri, konsentrat tersebut juga digunakan sebagai bahan pemutih pakaian.

Anda mungkin membutuhkan antibiotik atau krim yang lebih kuat apabila jerawat anda tergolong parah dan timbul pada sejumlah bagian tubuh, seperti dada dan punggung. Ingatlah bahwa penggunaan obat tersebut tetap harus melalui resep dokter.

Simak :  Benarkah Buah Mangga Pemicu Adanya Jerawat

Cara Menghilangkan jerawat Dengan Bahan Alami

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jerawat. Mulai dari facial di salon atau klinik kecantikan ternama sampai pembelian produk-produk penghilang jerawat.

Bagi anda yang ingin mengatasi jerawat dengan biaya yang murah, cobalah menggunakan bahan-bahan alami yang telah terbukti mampu mengatasi jerawat, meskipun efeknya tidak secepat produk anti jerawat yang dijual di pasaran

Berikut adalah beberapa cara menghilangkan jerawat dengan bahan-bahan alami:

Masker Alpukat Dan Madu

  •  Ambil daging buah alpukat dan masukkan ke dalam wadah 
  • Haluskan daging buah alpukat 
  • Tambahkan satu sendok madu lalu aduk hingga rata
  • Tambahkan juga perasan lemon (opsional)
  • Aplikasikan masker pada wajah yang berjerawat selama 15 – 20 menit
  • Bilas dengan air hangat 
 Baking Soda

Baking soda bisa menetralkan keasaman kulit sehingga bakteri penyebab jerawat tidak mampu hidup lama pada wajah anda. Tidak hanya membunuh bakteri, baking soda juga bisa mengikis sel kulit mati dan membersihkan pori-pori yang tersumbatserta menyerap minyak berlebih.

  • Buatlah pasta baking soda dengan mencampur 2 sendok makan baking soda dengan 1 sendok makan air,  kemudian oleskan pada area kulit wajah yang berjerawat.
  • Biarkan pada wajah selama kurang lebih 15 menit kemudian bilas dengan air hangat dan keringka
Lemon
  • Siapkan satu buah lemon 
  • Tekan sedikit lemon, potong menjadi dua bagian, lalu peras 
  • Oleskan pada wajah anda 
  • Biarkan selama 15 menit kemudian bilas dengan air dingin dan keringkan dengan handuk 
  • Lakukan perawatan ini secara rutin sekali dala sehari untuk mengatasi masalah jerawat.
Minyak Pohon Teh
  • Campurkan 5 ml minyak pohon teh dengan 95 ml air
  • Oleskan pada area kulit yang berjerawat dengan kapas
  • Lakukan 2-3 kali sehari
 Perhatian : 

Minyak pohon teh dapat menimbulkan alergi pada kulit. Sebelum mengaplikasikannya pada kulit, ada baiknya menguji reaksinya terlebih dahulu.

Oleskan sedikit minyak pada pergelangan tangan dan lihatlah reaksinya setelah beberapa jam. Apabila tidak timbul reaksi seperti kemerahan atau gatal, maka minyak dauh teh aman jika diaplikasikan pada wajah yang berjerawat.

Kulit Jeruk
  • Keringkan kulit jeruk di bawah matahari selama beberapa hari sampai benar benar kering.
  • Haluskan kulit jeruk yang telah dikeringkan tadi
  • Tambahkan air secukupnya pada bubuk kulit jeruk dan aduk hingga menjadi pasta
  • Oleskan pasta pada wajah yang berjerawat dan diamkan selama beberapa menit
  • Bilas dengan air hangat
Itulah cara alami mengatasi masalah jerawat dengan bahan tradisional tampa harus mengeluarkan uang banyak hanya untuk mengatasi jerawat.

Baca juga : Penyebab Dan Cara Mengatasi Jerawat Dengan Herbal